Pakai High Heels, Cewek Ini Tak Kenal Takut Berjalan di Atas Tali

17:01 Add Comment
Seperti yang kamu tahu, di dunia ini banyak sekali seseorang yang mempertaruhkan nyawanya hanya demi menyelesaikan sebuah tantangan berbahaya. Para pecandu olahraga ekstrem ini memang punya cara tersendiri untuk memuaskan adrenalinnya.

Memang sih, terkadang yang mereka lakukan ini tidak pernah masuk di akal pikiran kita. Tapi mau bagaimana lagi, toh mereka siap kok menanggung segala risikonya seperti yang dilakukan oleh Faith Dickey saat di the Highgirls Brazil Festival.

Festival yang diadakan setiap tahun itu memang menantang para cewek untuk berjalan di atas tali yang sengaja dipasang di atas tebing yang tinggi. Tak tanggung-tanggung, ketinggian ini berjarak hingga 840 meter dari permukaan tanah lho, seperti yang dilansir melalui Mirror.
Pakai High Heels, Cewek Ini Tak Kenal Takut Berjalan di Atas Tali
Gimana ya rasanya berjalan di ketinggian seperti ini ya ©Mirror
Menariknya Faith dan cewek-cewek lainnya ditantang menggunakan High Heels untuk berjalan melalui tali yang terbentang panjang tersebut. Bisa kan kamu bayangkan betapa ngerinya tantangan itu? Goyah sedikit tentu kamu sudah tahu apa taruhannya.

Akan tetapi, keberanian cewek-cewek itu memang susah sekali dibendung. Sebab, dua di antara sekian banyak cewek pemberani tersebut berhasil menyelesaikan tantangan dan memecahkan rekor itu.

Pakai High Heels, Cewek Ini Tak Kenal Takut Berjalan di Atas Tali
Sungguhan harus pakai high heels? Untungnya saja diberi tali pengaman juga ya. Coba kalau enggak? ©Mirror
Reginaldo Gomes (34) dan Faith Dickey (26) sama-sama mengaku sangat tak sabar untuk melakukannya. Mereka mengatakan sudah mempersiapkan diri untuk momen paling mendebarkan tersebut. Untungnya saja keduanya berhasil melakukannya tanpa mengalami cedera apapun. Coba saja kalau tidak?


Sumber: plus.kapanlagi.com

Bukan iOS, ini sistem operasi mobile paling aman menurut hacker

01:10 Add Comment
Bukan iOS, ini sistem operasi mobile paling aman menurut hacker

Keamanan smartphone kini menjadi fitur paling utama yang banyak dilakukan oleh produsen. Google, sebagai pemilik Android, juga terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi sistem operasinya. Google bahkan memberikan pembaruan keamanan setiap bulan, tetapi hanya sedikit produsen smartphone yang setuju menerapkannya.

Banyak yang mengatakan bahwa sistem operasi Android adalah sasaran empuk para hacker, sedangkan iOS adalah sistem operasi paling aman. Namun, menurut pengakuan hacker Steve Lord, bukan iOS yang paling aman saat ini.

Menurut Dia, semua sistem operasi mobile saat ini memang memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Tetapi menurut Steve Lord, Windows Phone adalah yang paling sulit untuk di hack.

"Saat ini Windows Phone sangat sulit untuk dipecahkan. Blackberry mempunyai sejarah yang panjang untuk sangat fokus pada keamanan. Jika saya memiliki akses, Android adalah target yang paling mudah. Kemudian ada iPhone, keamanannya lebih tua dari Blackberry", ujar Steve Lord.

Dia menyarankan untuk orang yang sangat peduli dengan keamanan data di smartphone, lebih baik menggunakan ponsel tua atau smartphone Blackberry 10. Windows Phone 8 atau yang lebih baru juga menjadi pilihannya jika tidak ingin datanya bisa diambil oleh hacker.

Steve Lord juga mengatakan bahwa, jika Anda benar-benar ingin menggunakan smartphone Android, lebih baik memilih Nexus. Ya, smartphone milik Google ini akan memberikan update keamanan paling sering dibandingkan dengan produsen perangkat Android lainnya.


Sumber: merdeka.com

Pak Raden Harapkan Hal Ini Kepada Jokowi, Tapi Tidak Kesampaian

03:44 Add Comment
Pak Raden Harapkan Hal Ini Kepada Jokowi, Tapi Tidak Kesampaian

Meninggalnya seniman Suyadi atau Pak Raden pada Jumat (30/10/2015) malam mengejutkan banyak
Masih ingat di benak bagaimana Pak Raden berjuang mencari biaya pengobatan penyakitnya.
Salah satunya dengan menjual karya lukisannya kepada Joko Widodo.

Dengan menggunakan kursi roda, Pak Raden menyambangi Balai Kota, Jumat (13/9/2013) lalu.
Ia berniat menjual lukisannya seharga Rp 60 juta kepada Jokowi yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Seniman yang dikenal dengan perannya sebagai tokoh berkumis lebat itu harus memendam kekecewaan.
Pasalnya, ia tak bisa bertemu Jokowi yang kala itu sedang mengunjungi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kedatangan Pak Raden akhirnya diterima oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"(Membuat lukisan) itu membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga. Kalau lukisan ini laku, saya gunakan untuk berobat kaki saya," kata Pak Raden di Balai Kota saat itu.

Tolak tawaran Ahok
Basuki kemudian menawarkan Pak Raden untuk menjual lukisan berjudul "Perang Kembang" itu ke Direktorat Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (kini Kementerian Pariwisata).

Pak Raden menolak penawaran Basuki.
Pasalnya, menurut Pak Raden, Jokowi mewakili sosok kesatria seperti yang ia lukiskan dengan cat minyak di atas kanvas berukuran 90 x 40 cm tersebut sehingga ia hanya ingin Jokowi yang membeli lukisannya.

Lukisan berjudul "Perang Kembang" yang dijual kepada Jokowi itu berkisah tentang perlawanan kesatria melawan raksasa.

Dalam pementasan wayang orang dan wayang kulit gaya Surakarta, adegan "Perang Kembang" selalu ditampilkan dan menjadi adegan favorit bagi penonton karena indah, seru, dan menghibur.

Ingin terbitkan buku
Selain uangnya akan dipergunakan untuk biaya berobat, Pak Raden berencana menggunakan uang hasil penjualan lukisannya untuk menerbitkan tiga buku anak-anak tentang pewayangan.

Buku pertama berisi pengenalan wayang orang kepada anak-anak melalui anak perempuan yang bernama Suti.

Buku kedua tentang pengenalan wayang kulit kepada anak dengan tokoh utama bernama Trimo.
Trimo merupakan siswa SD inpres yang memiliki bapak dengan profesi sebagai dalang dan ia selalu membantu pementasan bapaknya serta buku ketiga bercerita tentang tokoh bernama Sumantri.
Buku itu berkisah tentang persahabatan dan cinta Tanah Air.

Mendongeng PNS DKI
Seusai bertemu Basuki, Pak Raden mendongeng di selasar Balai Kota.
Aksinya menarik perhatian wartawan, pegawai negeri sipil (PNS) DKI, dan beberapa warga di tempat itu.

Pak Raden membawakan cerita berjudul "Mari Buka Celana" dan "Bersyukur". Dongeng "Mari Buka Celana" bercerita tentang seorang ibu yang memiliki lima orang anak yang bernama Maribu, Marika, Marice, Marila, dan Marina.

Adapun dongeng "Bersyukur" bercerita tentang seorang nenek yang sudah tidak memiliki kaki secara lengkap, tetapi nenek tersebut tak pernah lupa untuk bersyukur dan mengucap syukur.

Pada kesempatan itu, Pak Raden juga meminta izin untuk mengamen dan menawarkan lukisan terbarunya. Pak Raden wafat pada usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam.


Sumber: tribunnews.com

Lucunya peserta Bela Negara, nyerah minta pulang tapi mau seragam

06:22 Add Comment
Lucunya peserta Bela Negara, nyerah minta pulang tapi mau seragam

Ada kejadian lucu saat peserta Bela Negara mengikuti pelatihan di Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI,Sentul, Jawa Barat. Mereka ada yang ingin pulang lantaran menyerah mengikuti program ini.

"Ada yang mau pulang karena ada alasan lain lah, baru ikut dua hari. Tapi seragamnya mau dibawa pulang pesertanya," kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan, Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin saat ditemui merdeka.com di Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI, di Sentul, Jawa Barat, Kamis (29/10).

Mayjen Hartind Asrin pun melarangnya untuk mengambil seragam dan brevet Bela Negara. Sebab dikhawatirkan para peserta menyerah itu bisa menyalahgunakannya.

"Akhirnya mereka ikut lagi karena enggak bisa bawa pulang seragam bela negara. Kalau sudah selesai pelatihan baru boleh bawa pulang," kata dia.

Peserta Bela Negara di Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI ini diikuti 180 orang dari berbagai usia dan profesi. Mereka tampak fokus mendengar materi kepemimpinan dari Mayjen Hartind Asrin. Dalam materinya, pria akrab disapa Hartind ini menjelaskan perlunya Bela Negara dalam di lingkungan.

Hartind menuturkan, selama sebulan para peserta hanya bisa pulang di akhir pekan, Sabtu dan Minggu. "Kemudian mengikuti kembali pelatihan bela negara di sini. Jadi titik drop saat mereka pulang di Kampung Rambutan, Salemba dan Cileungsi," kata dia.

Dia menambahkan, gadget atau handphone peserta bela negara tidak disita. Namun saat di dalam kelas, mereka tidak boleh bermain handphone. Selain itu, pihaknya memastikan tidak melakukan kekerasan selama pelatihan Bela Negara.

"Ini bela negara pelatihan humanis, panggil mereka saja enggak boleh nama, kita juga engga kasar-kasar," kata dia.

Pantauan merdeka.com, saat waktu makan, para peserta Bela Negara duduk berbaris yang sudah tertata rapih dibuat pelatih Bela Negara. Mereka makan dengan lauk pauk ayam goreng, sayur bayam dan buah semangka dan minum air putih. Kemudian tempat tidur peserta Bela Negara juga memakai kasur.


Sumber: merdeka.com

Pecundangi Sriwijaya FC, Persib juara Piala Presiden

17:26 Add Comment
Pecundangi Sriwijaya FC, Persib juara Piala Presiden

Persib Bandung berhasil membawa Piala Presiden ke Kota Kembang setelah mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 di Stadio Gelora Bung Karno, Senayan. Persib unggul lewat gol Ahmad Jufriyanto dan Makan Konate.

Dua gol Persib tercipta di babak pertama. Pada babak kedua pertandingan berjalan cukup cepat, Sriwijaya berjuang mengejar ketertinggalan. Tapi tidak ada gol tercipta.

Sriwijaya mencoba memegang alih jalannya pertandingan. Peluang tercipta melalui Syakir Sulaiman, namun gagal dikonversi menjadi gol.

Pada menit 58 Syakir diganti Rizky Dwi Ramadhana, lalu Fathul Rachman masuk menggantikan Asri Akkbar, terakhir Musafry diganti Anis Nabar. Dari kubu Persib, Taufik menggantikan Atep, Dedi Kusnandar yang cedera diganti Agung Pribadi, lalu Dias Angga menggantikan Firman Utina.

Pergantian di dua kubu ini membuat tensi pertandingan sedikit berbeda. Persib sempat mencipatkan peluang melalui Zulham dan Vujovic, tapi sayang sepakan Zulham lagi-lagi berhasil dihadang.

Sebelumnya, pada babak pertama berjalan tidak terlalu cepat. Persib memegang kendali dengan permainan dari kaki ke kaki. Sriwijaya sesekali melancarkan serangan balik.

Sriwijaya memiliki peluang emas di menit ke-6 ketika umpan silang Tibo disambut tendangan voli Musafry. Tapi sayang sepakannya masih melebar.

Setelah unggul Persib terus melancarkan serangan. Zulham mengancam di menit ke-19, namun tendangan kerasnya masih bisa dihadang kiper Dian Agus.

Menit ke-20 Asri Akbar dilanggar dekat kotak penalti. Tendangan bebas yang diambil Yu Hyun Koo masih melambung di atas mistar.

Sebelum wasit meniup peluit, Atep sempat mencetak gol di menit-38, tapi dianulir karena offside. Lalu sundulan Spaso di menit 42 belum memenuhi sasaran.

Sumber: merdeka.com

Murahnya harga keperawanan ABG di Indonesia

18:57 Add Comment
Murahnya harga keperawanan ABG di Indonesia

Keperawanan adalah suatu harta yang tak ternilai harganya bagi seorang perempuan. Tetapi belakangan ini ada kaum hawa yang rela menjual keperawanannya demi meraup rupiah.

Para korban umumnya tergiur karena imbalan sejumlah uang yang cukup besar setelah melihat mucikari memakai barang berharga. Tersangka Noni Wahyuni diketahui menjadi mucikari dari empat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sekolah di daerah tersebut.

"Awalnya mereka cuma berteman biasa, kemudian anak-anak tersebut menanyakan dari mana tersangka bisa mendapatkan barang seperti telepon genggam dan baju yang bagus, lalu tersangka menawarkan anak-anak itu untuk melayani tamu agar bisa mendapatkan uang," ujar Kompol Nur Samsi, Kapolsek Taman Sari dilansir Antara, Kamis (15/10).

Dalam satu kali transaksi, Noni bisa mengajak tiga korbannya sekaligus untuk melayani para pria hidung belang dengan memasang tarif Rp 1 juta. Dari transaksi itu, Noni bisa meraih untung sebesar Rp 300 ribu dan sisanya diberikan kepada korban-korbannya.

Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap salah satu pelanggan, yang merupakan seorang pengusaha perkebunan sawit berinisial Al.

"Sedangkan untuk tersangka akan dijerat atas dugaan perbuatan eksploitasi seksual terhadap anak sebagaimana diatur dalam pasal 88 UU Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara," tandasnya.

Lalu cerita mengenai YNA (14) seorang gadis perawan asal Bandung terpaksa hilang kegadisannya oleh pria hidung belang di eks lokalisasi Saritem Bandung. Dia dijual oleh Jem yang kini buron dengan harga Rp 300 ribu kepada DS (40) germo di Saritem.

Dalam kasus lain mucikari kalangan siswi dan mahasiswi berinisial HT (43), menjual PSK yang masih perawan dengan tarif Rp 20 juta. HT mempromosikan kepada pria hidung belang dengan tarif cukup besar.

"Yang masih gadis atau perawan tarifnya Rp 20 juta, mahalkan. Tersangka juga menyediakannya," ungkap Sumarso, Jumat (22/5).

Menurutnya, dalam mengajak wanita menjadi anak buahnya, tersangka HT bekerja secara terang-terangan. Dia mendatangi orangtua calon korbannya, terutama dari kalangan tidak mampu dan menjamin akan memberikan penghasilan yang besar dan mengubah kehidupan mereka.

"Ini yang parahnya. Tersangka datang langsung ke keluarga korban. Bagi yang minat, langsung dijual," kata dia.

Deretan kisah ini tentu sangat memilukan. Prostitusi kian terbuka bahkan melibatkan anak-anak di bawah umur. Seharusnya hal itu diberantas hingga ke akar-akarnya.


Sumber: merdeka.com